Surat seorang yang sedang patah hati..

Aktivitas disebuah pasar yang sangat ramai dengan pembeli yang berseliweran kesana dan kemari seperti kelelawar, dihuni oleh para pedagang yang menjajahkan dagangannya.
Akan tetapi terdapat kejanggalan yang mengganjal rempeloku, ada seorang pedagang buah yang sedang melamun entah memikirkan apa di dalam benaknya.
Aku pun datang untuk menghampirinya, dan setelah aku bertanya mengapa Ia merenungkan nasibnya sedemikian rupa, ternyata Ia sedang patah hati karena harus berpisah dengan kekasih yang menjadi pujaan hatinya selama ini.
Dan aku melihat sehelai kertas yang bercorak tinta merah, dan isinya pun seperti ini :
"Wajahmu memang manggis, watakmu juga melon_kolis, tetapi hatiku nanas karena terbakar api cemburu. Kamu tahu..
Nafasku sirsak sekali....
Kini hatiku anggur lebur, aku tahu ini adalah sebuah dilema dalam hidupku. Memang ini mungkin semua salakku, jarang apel pada malam minggu karena aku harus menunggu toko buah.
Ya Tuhan aku mohon belimbing-mu...Kalau memang perpisangan ini adalah jalan yang terbaik untukku.
Sawonara.... T_T ."
dari: Durianto

melihat surat itu, aku pun langsung memberinya kepada sang pujaan hati sang penjual tersebut, ternyata Ia adalah seorang tukang sayur yang berbeda block di pasar tersebut. Jadi selama ini mereka di halangi oleh sebuah dinding tebal. Karena aku merasa tere-enyuuh sekali melihatnya murung.

Dan aku pun mendapat balasan surat, yang berisi :
"Membalas kentang suratmu itu..
Brokoli-brokoli sudah aku bilang, jangan menghampiriku dengan rambut kucaimu itu.Jagungmu tidak pernah dicukur, ditambah dengan kondisi keuanganmu yang makin lama makin pare. Kalau mau telfon aku aja susahnya minta ampuunn, harus k wortel dulu. Terus terong aja, cintaku padamu sudah lama tomat. Jangan kangkung aku lagi, aku tuh sudah cabe tau ga kamu..?? huufft... "


memang bahasa antara penjual dan pelajar sangatlah berbeda.. hmm, jadi mumet aku.. Tapi ambillah hiburannya, jika ada kritik dan saran langsung saja ya??